BANYUWANGI - Pada H-4 arus mudik Lebaran 2024, penumpang kapal dari arah Bali lewat penyeberangan ASDP Ketapang Banyuwangi terus mengalir. Seluruh kapal dari arah Pelabuhan Gilimanuk penuh sesak dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, Sabtu (6/4/2024).
Tingginya jumlah pemudik sempat menimbulkan antrean yang cukup lama sebelum masuk ke dalam kapal. Beberapa pemudik mengaku harus menunggu dua sampai enam jam untuk bisa masuk ke dalam kapal.
Seperti yang diungkakan Retno (48) warga Banyuwangi. Dia mengatakan, travel yang ditumpangi terjebak macet di area perkampungan warga sejak pukul 04.00 WITA dini hari sampai pukul 09.00 WITA. "Sudah banyak kendaraan yang mau menyeberang ke Jawa. Antreannya sangat padat, penumpang kapal harus antre, " kata Retno.
Pemudik lainnya, Fathur (30) mengaku harus menunggu sampai enam jam untuk masuk ke dalam kapal. Travel yang ditumpangi tiba di sekitar Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 03.00 WITA dini hari dan baru masuk ke kapal pukul 09.00 WITA.
Menurut Fathur, sebenarnya akan lebih mudah jika mudik menggunakan sepeda motor. Sebab, kalau menggunakan kendaraan roda empat dipastikan bakal tertahan lama. "Rata-rata penumpang kapal datang pada malam hari, " kata pria asal Probolinggo itu.
Beberapa penumpang travel yang enggan terjebak kemacetan banyak yang memilih turun dari kendaraan. Mereka kemudian berjalan kaki ke pelabuhan sembari menunggu travel sampai di area pelabuhan.
Putra, 24, salah seorang pemudik asal Lumajang mengaku harus menunggu hampir dua jam untuk masuk ke dalam kapal. Panjangnya antrean membuat pengendara sepeda motor harus rela mengantre. "Perjalanan dari Denpasar aman, macetnya baru mendekati Gilimanuk, " terangnya.
Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Syamsudin menyatakan, sejak Jumat dini hari mulai terjadi peningkatan jumlah pemudik. Kendaraan roda dua masih mendominasi.
Dari data ASDP pada hari Kamis pagi hingga Jumat dini hari, tercatat ada 39.994 orang yang menyeberang ke Pulau Jawa. Dengan jumlah roda dua sebanyak 6.530 unit. Naik hampir dua ribu unit dari sehari sebelumnya. Kemudian untuk kendaraan roda empat kecil tercatat ada 2.867 unit yang menyeberang ke Jawa.
Meski angkanya cukup tinggi, Syamsudin mengaku belum bisa memastikan persentase kenaikan. Dia memperkirakan peningkatan kemungkinan masih di bawah 10 persen karena arus kendaraan pemudik relatif masih mengalir. "Penumpang kapal mulai meningkat signifikan pada pukul 07.00 WIB mungkin berangkatnya habis subuh, " katanya.
Pria asal Jakarta itu menambahkan, hingga Jumat siang area parkir di dalam Pelabuhan Gilimanuk masih penuh dengan kendaraan yang hendak menyeberang. Sehingga banyak kendaraan yang berada di luar area pelabuhan. Agar tidak menimbulkan penumpukan kendaraan dan kemacetan di jalan, imbuh Syamsudin, kendaraan diarahkan menuju jalan-jalan desa di sekitar Pelabuhan Gilimanuk.
"Kendaraan pemudik sengaja dimasukkan ke gang-gang kecil biar jalan utama kosong. Arus lalu lintas sengaja dialihkan untuk menghindari penumpukan di jalan raya, " tegasnya.
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi Nurjatim mengatakan, seluruh kapal diinstruksikan menerapkan sistem tiba, bongkar, berangkat (TBB), terutama yang menuju Ketapang. Setelah menurunkan muatan dari Gilimanuk, kapal langsung kembali memuat penumpang dari arah Bali menuju Ketapang.
Volume kapal juga bertambah. Jika biasanya ada 28 kapal yang beroperasi, saat ini rata-rata ada 30 kapal yang beroperasi. Dermaga LCM Gilimanuk yang diperbaiki beberapa waktu lalu kini sudah bisa digunakan.
"Jadi, ada empat kapal yang bisa beroperasi di sana. Sistem TBB kami terapkan sampai jumlah penumpang dari Gilimanuk mulai landai, " kata Nurjatim. (***)
Baca juga:
Mau Jadi TKI Malah Diamankan Polisi
|